Sabtu, 20 Agustus 2016

ASAL MULA DESA DARMO

ASAL MULA NAMA DESA DARMO
Kantor Kepala Desa Darmo Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim

            Desa Darmo, adalah desa yang tertua dalam wilayah kecamatan Lawang Kidul (Tanjung Enim) Kabupaten Muara Enim. Desa ini termasuk salah satu dsa yang unik diantara desa-desa yang terdapat di Kecamatan Lawang Kidul (Tanjung Enim). Betapa tidak, karena desa ini mempunyai potensi yang bersejarah sejak dari zaman dahulu kala.

            Dahulu kala sebelum bernama desa Darmo, daerah ini merupakan tempat orang berladang dan berkebun, dan wilayahnya bukan di desa Darmo seperti sekarang ini, akan tetapi jarak kira-kira 500 meter dari Desa Darmo yaitu bernama “ Karang Dalam”. Di Karang Dalam inilah masyarakat mencari rezeki, seperti bercocok tanam (Bertani) membuka tempat untuk istirahat seperti rumah (Dangau). Mereka hidup rukun dan damai, tolong menolong dan gotong-royong dalam segala hal, persatuan dan kesatuan sangat dipentingkan oleh masyarakat (Penduduk) setempat Karang Dalam.

            Agama yang mereka anut sejak dahulu adalah Mayoritas agama islam, mereka sanagt panatik terhadap agama islam terbukti ditempat itu sudah berdiri sebuah masjid yang kuno dan langgar (surau). Di masjid inilah penduduk setempat belajar seluk-beluk agama islam mereka belajar mengaji dan sholat pada seorang “Ketib” (Khotib).

            Karang Dalam terletak ditepi sungai atau yang sering disebut masyarakat “Ayach Inim”. Suatu hari sungai meluap sampai kerumah-rumah (Dangau) penduduk sehingga banyak rumah (Dangau) penduduk hayut serta ladang mereka banyak yang rusak dan gagal panen. Karena sering kebanjiran, bahkan hampir setiap tahun Karang Dalam kebanjiran, maka pendudk setempat pindah sedikit ke tempat yang akan tinggi agar aman dari bahaya banjir.

            Ditempat yang baru inilah mereka mendirikan rumah (dangau) yang mempunyai tiang. Dari tahun ke tahun akhirnya semakin banyak penduduk di tempat yang baru ini, namun tempat ini belum berfungsi menjadi dusun (desa). Sehingga yang menjadi ketua dusun  bernama “Tue Kampuang” yang fungsinya sama seperti kades saat ini.

            Pada suatu hari hanyutlah seorang wanita cantik dari daerah “Uluan” entah dari desa mana asalnya. Mayat wanita ini terdamparlah di Karang Dalam. Maka oleh penduduk setempat, mayat ini diambil dan dan dirawat berdasarkan ketentuan syari’at agama islam dengan dimandikan, dikapani, disholatkan dan dikebumikan di tempat ini. Hingga sekarang makamnya berada di Karang Dalam.

            Tidak lama kemudian, datanglah orang-orang dari  “Uluan” tersebut membawa perahu mencari mayat tersebut. Mereka berhenti di Karang Dalam dan menanyakan kepada penduduk setempat kalau menemukan mayat perempuan tersebut. Oleh penduduk setempat (Karang Dalam) memberikan informasi bahwa mayat wanita tersebut sudah dikebumikan. Akhirnya penduduk serempat menanyakan mana asal mereka.

Mereka pun memberitahu kalau mereka berasal dari Desa Limbun (Marga  Wulung Puluh). Sekarang bernama desa Tanjung Baru yang berada di Kecamatan Tanjung Agung. Dan merekapun memberitahu bahwa wanita yang hanyut tersebut bernama “DARMA AYU” yang artinya Darma yang cantik atau bahasa daerahnya Alap.




                                                                                           

1 komentar:

  1. tolong kasih info dong tentang sejarah pangeran darmo n sila sila nya karna itu desa nenek kami almarhuma siti sumini biti muhammad toyib ...

    BalasHapus

LIRIK MUTIEK TIHAU DAN LAGU MUARA ENIM LAINNYA.

LIRIK LAGU SUMATERA SELATAN MUTIEK TIHAU Ibung...ibung...... Ude ujan kite kume Mutiek tihau batan gulai petang kele Kume...kume......